Perairan Karimun Strategis Bagi Pertahanan Perbatasan
Di langsir dari blog BETHOROKOLO. Blog klecam-klecem ini memberikan informasi tentang Kabar Militer Indonesia, Update Info Militer Dunia dan Indonesia, Alutsista Militer, Alutsista Negara Indonesia, Alutsista TNI. Kali ini mengupdate artikel tentang Perairan Karimun Strategis Bagi Pertahanan Perbatasan.
Sekian blog klecam-klecem ini memberikan informasi tentang Kabar Militer Indonesia, Update Info Militer Dunia dan Indonesia, Alutsista Militer, Alutsista Negara Indonesia, Alutsista TNI dengan artikel tentang Perairan Karimun Strategis Bagi Pertahanan Perbatasan semoga bermanfaat. Terimakasih telah membaca blog klecam-klecem.
RIAU-(IDB) : Komandan Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut IV/Tanjungpinang, Laksamana Pertama TNI Darwanto, mengatakan, perairan Kabupaten Karimun, Provinsi Kepulauan Riau berada dalam posisi strategis bagi pertahanan dan keamanan wilayah perbatasan.
"Perairan Tanjung Balai Karimun termasuk dalam prioritas pengamanan bagi jajaran TNI-AL karena berada di perbatasan dan dilewati kapal-kapal di seluruh dunia," katanya, di Tanjung Balai Karimu, Senin.
Dia memimpin serah terima jabatan Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tanjung Balai Karimun dari Letkol Laut Fauzi kepada Letkol (P) Sawa di Makolanal Tanjung Balai Karimun, Senin.
Darwanto mengatakan, posisi strategis itu turut menempatkan Lanal Tanjung Balai Karimun sebagai salah satu pangkalan yang strategis dalam menjaga kedaulatan NKRI dan mewujudkan situasi perairan yang kondusif.
Sinergitas dan komunikasi yang baik antara TNI, pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya harus tetap terjaga sehingga situasi di laut yang sudah kondusif dapat dipertahankan dan memberikan dampak positif bagi berbagai aspek perekonomian dan pembangunan.
Selain menjaga keutuhan teritorial negara, dalam hal ini pengamanan pulau terluar dan garis batas NKRI. Posisi Lanal Tanjung Balai Karimun juga strategis untuk memberikan rasa aman bagi kapal-kapal dagang, kata dia.
"Kalau terjadi sesuatu terhadap kapal-kapal yang lewat itu, yang bertanggung jawab adalah negara pantai. Dan, negara pantai itu Malaysia, Singapura bisa pula Indonesia. Untuk itu, koordinasi dan kerja sama sangat diperlukan agar perairan Karimun yang berbatasan dengan dua negara itu tetap terjaga dari berbagai tindak kejahatan dan pelanggaran di laut," ujarnya.
Kerja sama yang baik dengan seluruh pihak, termasuk dengan mengadakan patroli terkoordinasi dengan negara tetangga juga diharapkan untuk memberantas kejahatan di laut, termasuk pencurian ikan oleh nelayan asing.
"Intensitas 'illegal fishing' beberapa tahun belakangan ini memang berkurang. Namun, hal itu tidak mengurangi kewaspadaan kita agar ikan-ikan kita tidak dicuri nelayan asing," katanya.
Darwanto mengungkapkan, TNI-AL juga terus berupaya meningkatkan peralatan dan armada untuk mengoptimalkan pengamanan di laut. Salah satu program pengadaan peralatan yang dicanangkan Mabes TNI AL adalah Minimum Essential Force (MEF) yang diharapkan terealisasi pada 2014.
"MEF adalah upaya TNI-AL mengadakan peralatan minimum dengan skala prioritas yang disesuaikan dengan program itu sendiri. Kita memang belum mampu mengadakan peralatan secara besar-besaran karena terkendala anggaran yang besar. Selain itu, anggaran yang dialokasikan negara juga harus merata sehingga menyentuh seluruh komponen bangsa," tuturnya.
Dia berharap pejabat Danlanal Tanjung Balai Karimun yang baru, Letkol (P) Sawa dapat melanjutkan tugas pengamanan yang telah dirintis Letkol Laut Fauzi yang menempati tugas baru di Mabes TNI-AL.
"Pesan saya kepada pejabat baru, tingkatkan kerja sama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar dapat meminimalisir tindak kejahatan dan pelanggaran di laut," katanya.
Letkol (P) Sawa yang sebelumnya menjabat Pabarenops Staf Operasi Koarmabar Jakarta mengatakan akan melanjutkan program yang telah dilintas pejabat lama. Dia juga mengatakan akan meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh instansi terkait dalam melaksanakan tugas-tugas pengamanan laut.
"Tugas yang diembankan kepada saya adalah amanah. Saya berharap dukungan dan kerja sama semua pihak agar tugas-tugas ini dapat terlaksana dengan baik," ucapnya.
"Perairan Tanjung Balai Karimun termasuk dalam prioritas pengamanan bagi jajaran TNI-AL karena berada di perbatasan dan dilewati kapal-kapal di seluruh dunia," katanya, di Tanjung Balai Karimu, Senin.
Dia memimpin serah terima jabatan Komandan Pangkalan Angkatan Laut Tanjung Balai Karimun dari Letkol Laut Fauzi kepada Letkol (P) Sawa di Makolanal Tanjung Balai Karimun, Senin.
Darwanto mengatakan, posisi strategis itu turut menempatkan Lanal Tanjung Balai Karimun sebagai salah satu pangkalan yang strategis dalam menjaga kedaulatan NKRI dan mewujudkan situasi perairan yang kondusif.
Sinergitas dan komunikasi yang baik antara TNI, pemerintah daerah dan instansi terkait lainnya harus tetap terjaga sehingga situasi di laut yang sudah kondusif dapat dipertahankan dan memberikan dampak positif bagi berbagai aspek perekonomian dan pembangunan.
Selain menjaga keutuhan teritorial negara, dalam hal ini pengamanan pulau terluar dan garis batas NKRI. Posisi Lanal Tanjung Balai Karimun juga strategis untuk memberikan rasa aman bagi kapal-kapal dagang, kata dia.
"Kalau terjadi sesuatu terhadap kapal-kapal yang lewat itu, yang bertanggung jawab adalah negara pantai. Dan, negara pantai itu Malaysia, Singapura bisa pula Indonesia. Untuk itu, koordinasi dan kerja sama sangat diperlukan agar perairan Karimun yang berbatasan dengan dua negara itu tetap terjaga dari berbagai tindak kejahatan dan pelanggaran di laut," ujarnya.
Kerja sama yang baik dengan seluruh pihak, termasuk dengan mengadakan patroli terkoordinasi dengan negara tetangga juga diharapkan untuk memberantas kejahatan di laut, termasuk pencurian ikan oleh nelayan asing.
"Intensitas 'illegal fishing' beberapa tahun belakangan ini memang berkurang. Namun, hal itu tidak mengurangi kewaspadaan kita agar ikan-ikan kita tidak dicuri nelayan asing," katanya.
Darwanto mengungkapkan, TNI-AL juga terus berupaya meningkatkan peralatan dan armada untuk mengoptimalkan pengamanan di laut. Salah satu program pengadaan peralatan yang dicanangkan Mabes TNI AL adalah Minimum Essential Force (MEF) yang diharapkan terealisasi pada 2014.
"MEF adalah upaya TNI-AL mengadakan peralatan minimum dengan skala prioritas yang disesuaikan dengan program itu sendiri. Kita memang belum mampu mengadakan peralatan secara besar-besaran karena terkendala anggaran yang besar. Selain itu, anggaran yang dialokasikan negara juga harus merata sehingga menyentuh seluruh komponen bangsa," tuturnya.
Dia berharap pejabat Danlanal Tanjung Balai Karimun yang baru, Letkol (P) Sawa dapat melanjutkan tugas pengamanan yang telah dirintis Letkol Laut Fauzi yang menempati tugas baru di Mabes TNI-AL.
"Pesan saya kepada pejabat baru, tingkatkan kerja sama dan koordinasi dengan pihak-pihak terkait agar dapat meminimalisir tindak kejahatan dan pelanggaran di laut," katanya.
Letkol (P) Sawa yang sebelumnya menjabat Pabarenops Staf Operasi Koarmabar Jakarta mengatakan akan melanjutkan program yang telah dilintas pejabat lama. Dia juga mengatakan akan meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan seluruh instansi terkait dalam melaksanakan tugas-tugas pengamanan laut.
"Tugas yang diembankan kepada saya adalah amanah. Saya berharap dukungan dan kerja sama semua pihak agar tugas-tugas ini dapat terlaksana dengan baik," ucapnya.
Sumber : Antara
Sekian blog klecam-klecem ini memberikan informasi tentang Kabar Militer Indonesia, Update Info Militer Dunia dan Indonesia, Alutsista Militer, Alutsista Negara Indonesia, Alutsista TNI dengan artikel tentang Perairan Karimun Strategis Bagi Pertahanan Perbatasan semoga bermanfaat. Terimakasih telah membaca blog klecam-klecem.
0 komentar:
Posting Komentar