Awas, Satelit Rusia Jatuh Malam Ini
Di langsir dari blog BETHOROKOLO. Blog klecam-klecem ini memberikan informasi tentang Kabar Militer Indonesia, Update Info Militer Dunia dan Indonesia, Alutsista Militer, Alutsista Negara Indonesia, Alutsista TNI. Kali ini mengupdate artikel tentang Awas, Satelit Rusia Jatuh Malam Ini.
Sekian blog klecam-klecem ini memberikan informasi tentang Kabar Militer Indonesia, Update Info Militer Dunia dan Indonesia, Alutsista Militer, Alutsista Negara Indonesia, Alutsista TNI dengan artikel tentang Awas, Satelit Rusia Jatuh Malam Ini semoga bermanfaat. Terimakasih telah membaca blog klecam-klecem.
JAKARTA-(IDB) : Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan satelit Rusia yang gagal meluncur ke Planet Mars, Phobos-Grunt, akan jatuh secara tak terkendali pada rentang waktu Minggu malam pukul 22.00 WIB hingga Senin (16/1) dini hari pukul 04.00 WIB.
"Dua jam sebelum jatuh baru akan diperoleh lintasan terakhirnya dan informasi prakiraan lokasi jatuhnya, yang itupun ketidakpastiannya mencapai ribuan km. Kalau ada pernyataan yang menyebut akan jatuh di Papua itu masih spekulatif," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan, Prof Dr Thomas Djamaludin kepada ANTARA di Jakarta, Minggu sore (15/1).
Saat ini Phobos-Grunt masih berada pada ketinggian 140 km dari bumi, ujarnya. Kalau sudah di ketinggian 120 km, satelit itu akan memasuki atmosfer yang sudah semakin padat dan memungkinkan benda tersebut terbakar dan pecah.
Satelit dengan berat total 13,2 ton yang diluncurkan pada 9 November lalu dan direncanakan sampai di Mars pada 2014 itu setelah terbakar, lanjut dia, diperkirakan masih akan menyisakan pecahan seberat 500-600 kg yang sangat perlu diwaspadai.
Phobos-Grunt, urai pakar Astronomi-Astrofisika itu, saat ini jatuh tak terkendali dan bergerak hanya dikendalikan oleh gaya gravitasinya dengan beban terbesar berada di depan jalur orbitnya.
Sebelum Phobos-Grunt, sejumlah satelit yang jauh lebih berat, menurut dia, juga pernah jatuh ke bumi, misalnya Mir milik Rusia yang beratnya sekitar 135 ton pada tahun 2000-an, namun Mir jatuh secara terkendali dan dijatuhkan di lokasi yang aman diperairan Pasifik Selatan.
Selain itu Skylab milik AS seberat 77 ton pada tahun 1980-an juga pernah jatuh secara tak terkendali di suatu gurun di Australia.
Ada pula pecahan roket kecil milik China yang pada 2003 diperkirakan jatuh di Jazirah Arab, ternyata jatuh di Provinsi Bengkulu, Indonesia, dimana masyarakat melaporkan adanya ledakan dan getaran, demikian pula jatuhnya tabung roket di Gorontalo, di Lampung dan di Flores NTT pada 2007.
Jika sampai satelit Phobos-Grunt tersebut jatuh di pemukiman dan mencelakai penduduk, hukum internasional sudah mengatur bahwa pemiliknya (Rusia) harus bertanggung jawab dengan memberi ganti rugi, ujarnya.
"Namun diakui kemungkinan jatuh di wilayah berpenduduk sangat kecil, karena wilayah orbitnya di antara 51,4 derajat lintang utara sampai 51,4 derajat lintang selatan sebagian besar merupakan wilayah lautan, gurun, dan hutan," kata Djamal.
"Dua jam sebelum jatuh baru akan diperoleh lintasan terakhirnya dan informasi prakiraan lokasi jatuhnya, yang itupun ketidakpastiannya mencapai ribuan km. Kalau ada pernyataan yang menyebut akan jatuh di Papua itu masih spekulatif," kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan, Prof Dr Thomas Djamaludin kepada ANTARA di Jakarta, Minggu sore (15/1).
Saat ini Phobos-Grunt masih berada pada ketinggian 140 km dari bumi, ujarnya. Kalau sudah di ketinggian 120 km, satelit itu akan memasuki atmosfer yang sudah semakin padat dan memungkinkan benda tersebut terbakar dan pecah.
Satelit dengan berat total 13,2 ton yang diluncurkan pada 9 November lalu dan direncanakan sampai di Mars pada 2014 itu setelah terbakar, lanjut dia, diperkirakan masih akan menyisakan pecahan seberat 500-600 kg yang sangat perlu diwaspadai.
Phobos-Grunt, urai pakar Astronomi-Astrofisika itu, saat ini jatuh tak terkendali dan bergerak hanya dikendalikan oleh gaya gravitasinya dengan beban terbesar berada di depan jalur orbitnya.
Sebelum Phobos-Grunt, sejumlah satelit yang jauh lebih berat, menurut dia, juga pernah jatuh ke bumi, misalnya Mir milik Rusia yang beratnya sekitar 135 ton pada tahun 2000-an, namun Mir jatuh secara terkendali dan dijatuhkan di lokasi yang aman diperairan Pasifik Selatan.
Selain itu Skylab milik AS seberat 77 ton pada tahun 1980-an juga pernah jatuh secara tak terkendali di suatu gurun di Australia.
Ada pula pecahan roket kecil milik China yang pada 2003 diperkirakan jatuh di Jazirah Arab, ternyata jatuh di Provinsi Bengkulu, Indonesia, dimana masyarakat melaporkan adanya ledakan dan getaran, demikian pula jatuhnya tabung roket di Gorontalo, di Lampung dan di Flores NTT pada 2007.
Jika sampai satelit Phobos-Grunt tersebut jatuh di pemukiman dan mencelakai penduduk, hukum internasional sudah mengatur bahwa pemiliknya (Rusia) harus bertanggung jawab dengan memberi ganti rugi, ujarnya.
"Namun diakui kemungkinan jatuh di wilayah berpenduduk sangat kecil, karena wilayah orbitnya di antara 51,4 derajat lintang utara sampai 51,4 derajat lintang selatan sebagian besar merupakan wilayah lautan, gurun, dan hutan," kata Djamal.
Sumber : MediaIndonesia
Satelit Rusia Jatuh di Samudera Pasifik
MOSKOW-(IDB) : Satelit Rusia yang diterbangkan untuk melakukan misi di bulan Planet Mars jatuh ke bumi dalam kondisi terbakar pada Minggu (15/1). Satelit itu jatuh berkeping-keping di wilayah Pasifik Selatan di lepas pantai Cile.
Pecahan dari Satelit Phobos-Ground yang sempat tertahan di orbit bumi, mendarat di wilayah laut yang terletak 1.250 kilometer di wilayah barat Pulau Wellington, Cile.
Juru Bicara Badan Pertahanan Udara dan Luar Angkasa Rusia Kolonel Alexei Zolotukhin mengatakan badannya terus memonitor jatuhnya satelit tersebut.
Sampah luar angkasa seharga US$170 juta itu merupakan salah satu yang terberat dan paling beracun yang pernah jatuh ke bumi. Namun, pejabat Rusia mengatakan risiko dari jatuhnya satelit itu minimal karena bahan bakar roket beracun dan mayoritas struktur satelit itu akan hancur saat memasuki atmosfer.
Satelit Phobos-Ground didesain untuk melakukan perjalanan ke salah satu bulan Planet Mars, Phopos untuk mengambil sampel tanah dan kembali ke bumi pada 2014. Satelit itu terjebak di orbit bumi saat diluncurkan pada 9 November. Upaya dari Rusia dan Badan Luar Angkasa Eropa untuk menghidupkan kembali satelit itu selalu gagal.
Pecahan dari Satelit Phobos-Ground yang sempat tertahan di orbit bumi, mendarat di wilayah laut yang terletak 1.250 kilometer di wilayah barat Pulau Wellington, Cile.
Juru Bicara Badan Pertahanan Udara dan Luar Angkasa Rusia Kolonel Alexei Zolotukhin mengatakan badannya terus memonitor jatuhnya satelit tersebut.
Sampah luar angkasa seharga US$170 juta itu merupakan salah satu yang terberat dan paling beracun yang pernah jatuh ke bumi. Namun, pejabat Rusia mengatakan risiko dari jatuhnya satelit itu minimal karena bahan bakar roket beracun dan mayoritas struktur satelit itu akan hancur saat memasuki atmosfer.
Satelit Phobos-Ground didesain untuk melakukan perjalanan ke salah satu bulan Planet Mars, Phopos untuk mengambil sampel tanah dan kembali ke bumi pada 2014. Satelit itu terjebak di orbit bumi saat diluncurkan pada 9 November. Upaya dari Rusia dan Badan Luar Angkasa Eropa untuk menghidupkan kembali satelit itu selalu gagal.
Sumber : MediaIndonwsia
Sekian blog klecam-klecem ini memberikan informasi tentang Kabar Militer Indonesia, Update Info Militer Dunia dan Indonesia, Alutsista Militer, Alutsista Negara Indonesia, Alutsista TNI dengan artikel tentang Awas, Satelit Rusia Jatuh Malam Ini semoga bermanfaat. Terimakasih telah membaca blog klecam-klecem.
0 komentar:
Posting Komentar